Palembang, Radar ri.com – Wakil Menteri Perdagangan Republik Indonesia (RI) bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) dalam hal ini Wakil Gubernur Sumsel H Mawardi Yahya menghadiri acara Diskusi Crypto Terkini (DCT) bersama PT Konakami Digital Indonesia, dimana dipusatkan di Grand Ballroom Arya Duta Hotel Palembang, Senin ( 28-3-2022 ).
Dimana dalam kegiatan ini mengambil tema “Potensi aset Crypto anak bangsa sebagai salah satu sumber pendapatan negara” itu diungkapkan Wakil Menteri Perdagangan RI Petahana Jerry Sambuaga.
Dikatakan Petahana Jerry Sambuaga, bahwa tren Crypto juga menjadi perhatian pemerintah, karena itu penyebutan crypto currency harus dihilangkan menjadi crypto aset karena crypto bukan mata uang tapi jenis komoditas yang diperdagangkan. Dimana untuk dunia online dan digitalisasi merupakan sebuah kondisi yang tidak bisa dielakkan lagi.
“Mengingat, di era pandemi covid-19 saat ini, maka semua kegiatan aktivitas dilakukan secara daring,” ujarnya.
Kemudian, pada 20 tahun yang lalu hanya SMS, telpon, dan main games sudah senang banget, namun sekarang ini di handphone yang kita miliki saat ini sudah bisa untuk browsing internet dan semua macam kemudahan yang didapatkan.
Kondisi ini, telah juga merubah cara transaksi dan produk yang diperdagangkan.
“Salah satunya jenisnya adalah crypto, dimana dikesempatan ini, saya menegaskan jenis crypto bukanlah mata uang tapi hanya komoditas yang bisa diperjualbelikan,” ungkapnya.
Dilanjutkannya, karena bentuknya komoditas, jadi tidak bisa dijadikan alat pembayaran karena Crypto bukan uang. Karena mata uang dijadikan alat pembayaran di Indonesia yaitu rupiah. Tidak ada selain rupiah yang bisa jadi alat pembayaran dan ketika Crypto ditetapkan sebagai komoditas maka yang mengatur adalah kementerian perdagangan.
“Crypto bukan alat bayar, karena itu ketika Crypto bukan alat bayar maka penyebutannya bukan crypto currency, maka menjadi crypto aset,” katanya.
Menurut Wagub Sumsel H Mawardi Yahya, saya ucapkan selamat datang kepada Wakil Menteri Perdagangan Republik Indonesia ke kota Palembang provinsi Sumsel yang sekaligus akan memberikan pencerahan, mungkin akan memberikan nantinya pendidikan untuk kita.
Mungkin akan memberikan pengetahuan bagi masyarakat kita dan generasi muda kita,” katanya.
“Pertama kami ucapkan terima kasih kepada PT Konakami Digital Indonesia yang memfasilitasi acara ini, dan ini luar biasa partisipasinya,” tegasnya.
Masih disampaikannya, tentunya kalau kita bicara tentang Crypto, ini salah satu sistem investasi, tentunya ada untung, dan ada rugi.
Tapi lebih lucu lagi mungkin Crypto yang ilegal katakan, atau bahasa kita sekarang ini adalah yang bodong, ini yang banyak korban.
“Saya kira hari ini kita menyikapinya dari Wakil Menteri Perdagangan Republik Indonesia tentunya yang mana-mana yang legal, itu yang paling tidak,” katanya.
Ditambahkannya, kadang-kadang masyarakat kita, anak-anak kita tertipu, ikut-ikutan. Mungkin karena marketingnya bagus barang kali, jadi ikut-ikutan, banyak kadang-kadang menipu banyak, akhirnya jadi korban ibu-ibu itu jadi marketing, sebagai koordinator, tahu-tahunya Cryptonya yang bodong.
“Saya kira hari ini kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, tentunya insya Allah, apabila sudah sosialisasi ini yang difasilitasi oleh PT Konakami Digital Indonesia ini,” ujarnya. (Tomi)