Palembang, Radar ri.com – Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Puteri Nahdatul Ulama (IPPNU) Sumatera Selatan (Sumsel) melaksanakan Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) dan sekaligus peringatan hari lahir (harlah).
Dimana dengan mengambil tema “Akselerasi pelajar untuk peradaban dunia” diselenggarakan di Aulia Cendekia Palembang Talang Jambe Palembang, demikian diutarakan Ketua PW IPNU Sumsel Arip Farawita.
Dikatakan Arip, pertama saya sampaikan dengan rekan media bahwa hari ini kita kegiatan mengadakan peringatan harlah IPNU dan IPPNU Sumsel, dimana untuk IPNU Sumsel sendiri yang ke 68 tahun 2022. Dimana kita mengangkat tema yang besar yakni “Akselerasi pelajar untuk membangun peradaban dunia”, katanya.
Kemudian, dimana kita harapkan generasi muda khususnya ditingkatan remaja pemuda diprovinsi Sumsel bisa kita terwadahkan di IPNU. Sehingga kita menghasilkan generasi-generasi bangsa khususnya di Sumsel jauh lebih berkualitas, serta terhindar dari pemahaman-pemahaman intoleransi.
“Pemahaman yang sifatnya akan menimbulkan faham-faham radikalisme. Jadi yang kita harapkan untuk menjadi komitmen kita bersama baik untuk wilayah maupun cabang bahkan sampai pusat,” ungkapnya.
Dilanjutkannya, dimana kita bersama-sama bergandengan tangan dengan pemerintah, dalam mendampingi serta membantu pemerintah menjalankan program-program kerja yang sifatnya menjurus kepada kerakyatan.
“Ini khususnya untuk para kaum millineal yang menjadi cakupan ranah kerja kita sebagai IPNU dan IPPNU Sumsel, kita berharap kaum-kaum millineal di provinsi Sumsel sedikit mengurangi bermain di media sosial (medsos),” pungkasnya.
Masih dilanjutkannya, apalagi bermain dengan medsos hanya sekedar menscroll dan menscroll, bukan mencari informasi-informasi yang membangun dan penting untuk kemajuan-kemajuan didalam pengetahuan didalam individu masing-masing.
“Intinya jangan hanya mencari di Medsos, namun biasakan untuk belajar itu ada gurunya”, bebernya.
Ditambahkannya, kita dari IPNU jelas menanggapinya, dimana kita akan mensosialisasikan kepada baik itu kader, baik itu anggota khususnya diprovinsi Sumsel, agar kita bersama-sama untuk memberikan pemahaman ketika sudah over bermain di media sosial.
“Dimana itu akan ketinggalan di hal-hal lainnya termasuk di pemahaman kita tentang dibidang keagamaan. Jelas kita berbicara peradaban dunia, berarti World atau dunia, generasinya yang harus kita siapkan,” katanya. (TN)