Palembang -Radar RI.Com- Pembukaan Pelatihan Konversi Sepeda Motor Listrik diselenggarakan oleh PT. PLN (Persero) UID S2JB yang di laksanakan di Aula SMKN 2 Palembang, Selasa (8/8/23).
General Manager PLN UID S2JB Amris Adnan mengatakan, pihaknya menyediakan tenaga untuk melatih guru dan siswa SMK untuk bisa mengkonversi dari motor konvensional ke motor listrik. Kemudian pihaknya memberikan bantuan untuk fasilitas untuk pelatihan itu.
“Sebenarnya dari PLN untuk mensosialisasikan sekaligus mentrigger terjadinya peralihan dari motor konvensional ke motor listrik. Jadi dengan adanya pelatihan ini akan semakin banyak tenaga yang paham untuk mengkonversi dari motor konvensional ke motor listrik.
“Untuk penggunaan motor listrik di Sumsel karena ini baru tumbuh untuk kegiatan konversi ini baru kita galakkan, maka masih sangat sedikit jumlahnya motor listrik untuk di Sumsel sekitar 200-an,” ucapnya.
Ketika ditanya awak media untuk Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum atau sering disingkat SPKLU, Amris menuturkan, kalau di Sumsel ada beberapa tempat ada di rest area jalan tol. Kemudian di Palembang kemudian di lahat di Lubuklinggau sudah ada SPKLU. Jadi tidak usah khawatir kalau misalnya ada yang punya mobil listrik mau ke Jakarta itu sepanjang jalan di rest area sudah ada SPKLU. jadi sudah gampang gampang untuk ngecas di bandara sudah ada.
Dia menuturkan, untuk lalu lintas perizinannya sudah banyak kemudahan pajaknya. Sudah banyak diskon dari penggunaan kendaraan listrik ini kalau di DKI kan ada aturan ganjil genap. Jadi sementara yang mobil konvensional dibatasi ganjil genap, kalau untuk listrik tidak ada bebas.
“Jadi di situ manfaatnya, tapi untuk di Sumatera Selatan karena tidak ada ganjil genap ya mungkin tidak begitu terasa manfaatnya tapi yang perlu diketahui mobil listrik, dan motor listrik biaya operasionalnya jauh lebih murah kalau untuk motor biaya operasionalnya hanya 20 sampai 25% saja dari yang konvensional,” katanya.
Untuk peserta pelatihan, dia menuturkan, ada 200 orang dari siswa siswa SMK 2, SMK 4 dan SMK 7 dan juga ada dari guru. Sebelumnya sudah ada, artinya ini ada pelatihan yang kedua.
Sementara itu, Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Setda Pemprov Sumsel, H. Darma Budhi, SH.,ST.,MT, menambahkan, PLN ini tugasnya membiayai pelatihan.
“Tadi ada 200 orang, tugas pak sutoko berapa target yang mau dicapai untuk motor listrik in. Nanti ada diskusi konversi itu biayanya Rp 15 juta. Tapi kan setelah itu tidak ada lagi pengeluaran biaya lainnya untuk service. Jadi tinggal masukkan baterai, tidak ada biaya lagi. Jadi sangat menguntungkan untuk mahasiswa,” katanya.
“Untuk pajak sudah aturannya, sudah ada regulasinya dari bapenda, yang dari konvensional berubah ke motor listrik,” ucapnya.
Pelaksana tugas atau Plt Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Sumsel, H.Sutoko mengatakan, Dinas Pendidikan Sumsel bidang SMK memiliki program untuk menyiapkan calon tenaga kerja menengah lulusan SMK atas anjuran pak gubernur SMK harus inovatif, mandiri m, dan produktif membaca suasana.
“Ini ditanggapi oleh Kabid SMK, jadi anak-anak dipilih yang cocok untuk dilatih. Dan latihan ini nanti akan ditularkan kepada siswa yang lain untuk menjawab kebutuhan bilamana masyarakat dalam partai besar membutuhkan perubahan dari motor-motor konvensional ke motor listrik,” katanya.
Pada kesempatan ini juga Kepala bidang SMK Mondyaboni SE SKom MSi mengucapkan terima kasih kepada PLN. Karena telah membantu bantuan berupa program peralatan untuk siswa dan pelatihan untuk siswa SMK ini.
“Untuk saat ini ada 3 SMK. Siapa tahu nanti tentu dari PLN akan memberi tambahan ke sekolah-sekolah yang lain, Tutupnya. (Tomi)