PALEMBANG | RadarRI.com — PJ Walikota Palembang Dr. A.Damenta menghadiri penyerahan kelengkapan kerja Petugas Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Kota Palembang bertempat di Kantor DLHK Kota Palembang, Rabu 6 November 2024. Turut hadir Kepala Dinas LHK Kota Palembang Dr.A. Akhmad Mustain ,S.STP.MSi dan petugas kebersihan LHK.
PJ Walikota Palembang Dr. A.Damenta Mag.rer..Pulp,CGCAE mengatakan, pihaknya hari ini memberikan kelengkapan kerja kepada petugas kebersihan DLHK Kota Palembang.
“Seperti yang dijanjikan tempo hari, saya tugaskan kepala Dinas LHK Palembang, dengan upaya kita sehingga kita ikhtiarkan dapatlah kelengkapan itu, yang akan digunakan dan dipakai oleh pekerja kebersihan Kota Palembang supaya kesehatan terjaga,” ujarnya.
“Petugas kebersihan ini juga kita cover dengan BPJS kesehatan. Tapi juga harus proteksi dari sejak dini harus ada harus sarung tangan, sepatu, rompi, dan topi. Nanti akan dicek DLHK dan nanti akan diperbarui dan diganti kalau sudah rusak,” tambah Damenta.
Kedepan, sambung Damenta, petugas lapangan itu nanti membuat kelompok untuk menginventarisir, sembari pemerintah kota Palembang melalui dinas LHK mempersiapkan armada untuk sampah dan juga tempat untuk pembuangan sampah.
“Sebenarnya sudah siap di Sukawinatan dan satu lagi yang ada di keramasan itu sudah siap kita tinggal menunggu peresmian dan juga pencanangan secara formal,” katanya.
Ketika ditanya awak media jumlah petugas kebersihan, dia menuturkan sebanyak 1341 orang.
“Sebenarnya kalau jumlah penduduk 1,7 juta jiwa, maka itu belum ideal. Karena kota kita harus bersih, dan petugas sampah kalau kita lihat di negara maju ada shift pada pagi, siang, sore dan ada yang malam. Jadi petugas malam itu untuk mengambil sampah-sampah di restoran yang buka malam,” bebernya.
“Hari ini saya mengukuhkan komunitas banjir. Saya berharap sampah ini bisa diolah dan bisa menghasilkan lagi,” ucapnya.
Lebih lanjut Damenta menjelaskan, produksi sampah dari masyarakat Palembang itu sebanyak 1210 ton sehari. Hitungan itu berdasarkan 0,7 kg dikalikan jumlah penduduk. Jadi muncul angka produksi sampah dari masyarakat 1.210 ton sehari untuk Kota Palembang. Hitungan 1.210 ton sampah perhari itu sudah tidak diragukan lagi jumlahnya karena sudah valid.
“Saya himbau untuk para pekerja agar kelengkapan kerja dipakai saat bekerja. Tadi kita lihat ada petugas yang jauh bekerja menggunakan sepeda, jadi kita ganti sepedanya dengan yang baru supaya semangatnya tetap tinggi,” tuturnya.
“Kedepan, kita minta terus ke DPRD agar memberikan tambahan armada, karena jumlah penduduk akan terus bertambah maka jumlah sampah juga ikut bertambah,” paparnya.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas LHK Kota Palembang Dr.A. Akhmad Mustain ,S.STP.MSi, yang paling utama saat ini adalah kondisi armada.
“Kalau produksi sampah di Palembang sekitar 1200 ton perhari, maka butuh 225 armada, dan saat ini Palembang punya 147 Armada. Yang beroperasi operasional maksimal itu 134 armada. Karena yang lainnya dalam kondisi perbaikan karena usianya sudah rata-rata 20 tahun, dan harusnya sudah diganti armada ya g baru,” bebernya.
“Alhamdulillah tahun ini kita di anggaran perubahan, ada penambahan armada. Seiring dengan penambahan armada tersebut maka akan ada penambahan personil untuk sopirnya dan krunya. Sehingga nanti ada peluang penambahan dari petugas di lapangan nanti,” tambahnya.
Lebih lanjut Mustain menjelaskan, mobil armada ini sudah memiliki tugas mengambil dititik yang sudah ditetapkan.
“Jadi harus selesai, memang kendalanya kadang hujan, jadi petugas tidak bisa keluar rumah pagi jadi telat. Tapi sudah ada ketentuan titik sampah yang harus diambil. Kalau sopirnya telat jadi agak siang di situ padahal harusnya jam 07.30 harus selesai di situ dan kondisi seperti itu terjadi karena ada kendala di lapangan seperti hujan,” paparnya.
Dia mengungkapkan, untuk kondisi armada yang buruk atau tidak layak itu tetap digunakan.
“Jadi armada pun harus tetap berjalan walaupun kondisinya tidak layak. Armada yang beroperasional 134 dari 147, jadi ada 10 armada masih perbaikan. Idealnya kita harus memiliki 225 armada,” ucapnya.
“Alhamdulillah setiap tahun ada penambahan armada. Tahun 2023 dibantu Bangub 15 mobil dan anggaran 2022 kita belanja 12 mobil tahun ini kita belanja 9 mobil armada. Mudah-mudahan ke depan armada mobil kita akan bertambah lagi,” bebernya.
Lebih lanjut Mustain menjelaskan, untuk sampah ini kedepan Palembang punya dua pola dalam rencana penanganan diproses hilir. pertama adalah PLTSa yakni pengelolaan sampah menjadi energi listrik.
“Saat ini sudah mulai pengerjaan di lapangan karena berdasarkan perjanjian jual beli listrik antara pihak pengembang dengan pihak PLN Oktober ini harus harus konstruksi, maka Oktober kemarin mereka sudah mulai bangun. Jadi di keramasan itu sudah mulai ada tiang pancang bekerja, untuk memastikan 2 tahun sejak Oktober tahun ini, berarti Oktober 2026 pabrik ini sudah operasional, untuk menyelesaikan sampah 1000 ton per hari. 200 tonnya adalah 150 ton diolah yang pak wali sampaikan tadi TPST dari hibah Kemendagri kita mengajukan TPST untuk mengelola sampah 150 ton per hari itu hibah dari Kemendagri dari biaya Bank dunia. Kita akan mendapatkan itu semua dokumen sudah dilengkapi dan lahan sudah disiapkan. Kita menyiapkan lahan dan dokumen. Kalau LSDP ini kita dapatkan PR 50 ton lagi kita berharap kesadaran masyarakat tentunya hidup minim dengan sampah. Kalau belanja bawa kantong belanja sendiri, kalau kemana-mana bawa botol minum sendiri dan makan dihabiskan jangan bersisa. Jadi angka 0,7 kg itu muncul dari kita kalau kita bisa menekan sampai itu maka jumlahnya akan berkurang,” paparnya.
Ketika disinggung mengenai gaji petugas kebersihan, Mustain menjelaskan, petugas kebersihan ini untuk gajinya dinaikkan tahun 2021.
“Karena jumlahnya banyak 1.480 secara keseluruhan, kalau naik secara signifikan banyak tapi tentunya kalau APBD longgar dan kalau pimpinan setuju dan DPRD setuju, itu hal yang mungkin saja dinaikkan tapi perlu pengkajian. Pada prinsipnya, kondisi pencapaian sudah ideal kalau suatu hari Rp 100.000 perhari, berarti 1 bulan petugas kebersihan kita mendapatkan Rp 3 juta perbulan. Kendati dibawa UMR tapi angka gaji Rp 3 juta perbulan untuk Palembang itu lumayan. Itu dapat gaji bersih tanpa potong pajak, dan dapat BPJS kesehatan, BPJS tenaga kerja itu kami yang tanggung,” tandas Mustain. (Tomi)